Kolaborasi BCA dan Tunas Industrial dalam Customer Gathering 2024
Batam, 15 November 2024 – Bank Central Asia (BCA) dan Tunas Industrial sukses menyelenggarakan acara Customer Gathering di Oakwood Hotel & Apartments Grand Batam. Acara ini menjadi platform strategis untuk mempertemukan para investor dengan informasi terbaru mengenai sektor industri dan pergudangan, khususnya di Kawasan Tunas Industri yang dikembangkan oleh Tunas Group.
Dalam kesempatan ini, Chrispin Andereas selaku Head of Business Development Tunas Group, memaparkan perkembangan proyek terbaru mereka, Tunas Prima Industrial Estate, yang kini sedang dalam tahap pembangunan. Unit-unit yang ditargetkan selesai pada awal 2025 meliputi Blok B1 No. 1, Blok A1 No. 11 & 12, serta Blok C No. 12, 15, 16, dan 17.
Selain itu, Tunas Industrial secara resmi mengumumkan kerja sama dengan BCA melalui program pembiayaan Kredit Tempat Usaha (KTU). Skema ini dirancang untuk mempermudah pelaku usaha dalam memiliki gudang, kavling, atau properti usaha lainnya dengan solusi pembayaran yang fleksibel.
“Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mendukung investor dalam menemukan tempat usaha ideal serta memberikan kemudahan finansial bagi mereka yang ingin mengembangkan bisnis,” ujar Chrispin Andereas. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis bersama, sekaligus memperkuat posisi Tunas Industrial sebagai salah satu kawasan industri unggulan di Batam dan Indonesia.
Contact us for more info:
Muhammad Andika
Marketing Communication – Tunas Group
Phone Number: 0819-3365-4898
Email: [email protected]
18 Nov
Partisipasi Tunas Industrial dalam Innovation Day Jakarta 2024 by Schneider Electric
Jakarta, 7 November 2024 – Tunas Industrial Estate (PT Tritunas Bangun Perkasa) turut berpartisipasi dalam acara “Innovation Day Jakarta 2024: Driving Sustainable Growth through Innovative Building and Industrial Solutions” yang diselenggarakan oleh Schneider Electric di Hotel Mulia, Jakarta. Keikutsertaan ini menunjukkan komitmen Tunas Industrial Estate sebagai kawasan industri yang mendukung pengelolaan energi hijau secara efisien. Selaras dengan upaya kawasan industri ini untuk mengurangi emisi karbon.
Komitmen Nyata pada Sustainability dan Industri Hijau
Schneider Electric menyoroti tantangan sektor industri dan bangunan yang menyumbang 70% emisi CO2 global dalam acara tahunan ini. Meski 98% pemimpin bisnis di Indonesia menetapkan target keberlanjutan, hanya 51% yang memiliki rencana aksi konkret. Melalui solusi digitalisasi, elektrifikasi, dan otomasi, Schneider Electric mendukung bisnis-bisnis di Indonesia dalam mencapai keberlanjutan industri.
Sebagai bagian dari inisiatif Impact Makers, Schneider Electric menandatangani MoU strategis dengan Tunas Industrial Estate dan INKINDO untuk pengembangan kompetensi kelistrikan dan efisiensi energi, serta bekerja sama dengan PT Starvo Global Energi dan PT Haleyora Power untuk membangun ekosistem kendaraan listrik. Khususnya penyediaan Layanan EV Charging dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Informasi lengkap seputar Tunas Industrial, hubungi contact person:
Muhammad Andika (Marketing Communication)
Phone Number: 0819-3365-4898
Email: [email protected]
25 Okt
Tunas Prima Raih Penghargaan di Anugerah Investasi BP Batam 2024
Batam, 24 Oktober 2024 — Kawasan Industri Tunas Prima, bagian dari Tunas Industrial Estate, menerima penghargaan prestisius untuk kategori Kawasan Industri Terbaru dalam ajang Anugerah Investasi BP Batam Tahun 2024 bertemakan “Batam Baru, Indonesia Maju”. Acara ini digelar pada Selasa, 22 Oktober 2024 di Radisson Golf and Convention Center, Batam. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Albert selaku Direktur PT Prima Propertindo Utama (Tunas Group), sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi signifikan Tunas Prima dalam mendorong pertumbuhan industri dan investasi di Batam.
Dalam sambutannya, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menekankan pentingnya investasi dalam mengembangkan kawasan industri berstandar internasional dan mendukung Batam sebagai pusat manufaktur modern di Asia Tenggara. Pada semester pertama tahun 2024, Batam mencatat peningkatan investasi sebesar Rp 12,31 triliun, tumbuh 55,70% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga didorong oleh realisasi nilai ekspor sebesar USD 14,6 miliar dan nilai impor sebesar USD 13,8 miliar pada tahun 2023. Capaian positif ini semakin mempertegas posisi Batam sebagai salah satu destinasi investasi terdepan Indonesia.
“Kami sangat bangga menerima penghargaan ini dan senang telah menjadi bagian dari pembangunan ekonomi Batam yang maju. Kami akan terus berinovasi dan memberi pelayanan terbaik sebagai kawasan industri pilihan bagi para investor nasional dan internasional di Batam,” ujar Albert, Direktur Tunas Prima.
Tunas Prima merupakan kawasan industri terbaru seluas 100 ha dari Tunas Industrial Estate, yang menawarkan fasilitas modern dan infrastruktur hijau ramah lingkungan bersertifikasi GREENMARK dari Building and Construction Authority (BCA) Singapore. Serta sedang dalam proses sertifikasi GREENSHIP dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Berlokasi strategis di Kabil Batam, Tunas Prima juga menawarkan seamless connectivity untuk berbagai jenis bisnis seperti sektor manufaktur, logistik, dan teknologi, dengan layanan one stop business untuk mendukung ekspansi bisnis secara terintegrasi.
Untuk informasi lebih lanjut seputar Tunas Prima, silakan hubungi contact person kami:
Muhammad Andika (Marketing Communication Tunas Group)
Phone Number: 0819-3365-4898
Email: [email protected]
23 Okt
Keunggulan Tenaga Kerja di Batam dan Regulasi bagi Bisnis
Batam adalah salah satu pusat industri dan investasi terdepan di Indonesia dan Asia Tenggara. Bagi para pebisnis yang ingin berekspansi ke Batam, pemahaman mengenai pasar tenaga kerja Batam, struktur upah yang kompetitif, serta regulasi kerja menjadi sangat penting. Artikel ini akan membahasnya dengan rinci untuk Anda.
Demografi Tenaga Kerja yang Dinamis
Batam memiliki banyak sekali tenaga kerja muda dan terampil, dengan 70% partisipasi angkatan kerja, banyak di antaranya berusia di bawah 35 tahun. Industri seperti elektronik, perkapalan, dan otomotif mendapat manfaat dari tenaga kerja berpengalaman yang mampu mengikuti standar global. Selain tenaga kerja lokal, kehadiran profesional asing dari Singapura, China, dan Eropa turut memperkuat daya saing Batam, terutama di sektor teknologi dan manufaktur.
Industri Penggerak Ekonomi Batam
Manufaktur, terutama elektronik, menjadi sektor utama yang menyerap sebagian besar tenaga kerja di Batam. Sektor otomotif dan barang konsumsi juga berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja. Selain itu, ekonomi Batam semakin beragam dengan pertumbuhan sektor jasa, perdagangan, dan pariwisata bertaraf internasional, yang membuka peluang baru bagi investor dan bisnis.
Struktur Upah Kompetitif
Batam menawarkan biaya tenaga kerja yang kompetitif, dengan upah minimum tahun 2024 sebesar Rp 4.685.050 per bulan. Ini menciptakan keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan daya saing bisnis, lebih terjangkau dibandingkan kota besar seperti Jakarta atau Surabaya. Upah minimum di Batam berada di tingkat menengah nasional. Sebagai contoh, upah minimum DKI Jakarta lebih tinggi, yakni Rp 5.067.381 per bulan, sementara kota seperti Bekasi dan Karawang memimpin dengan upah minimum mencapai Rp 5.343.430. Tingkat upah yang kompetitif ini menjadikan Batam pilihan menarik bagi investor yang mencari efisiensi biaya operasional.
Regulasi Ketenagakerjaan dan Perlindungan Karyawan
Hukum ketenagakerjaan Indonesia dirancang untuk melindungi pekerja sekaligus memfasilitasi operasi bisnis yang efisien. Hukum ketenagakerjaan Indonesia memastikan kompensasi lembur yang adil dan efisien, dengan upah lembur dihitung berdasarkan gaji pokok dibagi 173 jam kerja standar per bulan. Di Batam, industri seperti elektronik dan logistik sering menggunakan sistem tiga shift untuk operasi 24/7, dengan beberapa perusahaan menawarkan dua shift 12 jam.
Selain itu, sistem BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan, menjaga stabilitas tenaga kerja. Sistem ini memastikan pekerja memiliki akses terhadap layanan kesehatan dan perlindungan dalam kasus kecelakaan kerja, sehingga berkontribusi pada stabilitas tenaga kerja.
Tren Rekrutmen dan Ketersediaan Talenta
Pasar tenaga kerja Batam beragam dengan berbagai saluran rekrutmen. Untuk posisi blue-collar, perusahaan menggunakan portal lokal, media sosial, dan HR outreach, sementara posisi white-collar, terutama manajerial, sering direkrut melalui LinkedIn dan headhunter.
Keunggulan tenaga kerja Batam yang menarik ialah kemampuan multibahasa, khususnya dalam bahasa Mandarin. Banyak penduduk lokal memiliki dasar bahasa Mandarin, yang menguntungkan bisnis yang berhubungan dengan pasar China. Kehadiran komunitas Tionghoa dan program bahasa Mandarin di sekolah semakin memperkuat keterampilan ini, menjadikan Batam kota multikultural yang siap terhubung dengan pasar kerja global.
02 Okt
Potensi Industri Hilirisasi di Batam Menarik Minat CNGR Berinvestasi
Kota Batam kembali menegaskan posisinya sebagai destinasi investasi strategis dengan kunjungan dari CNGR Advanced Material Co., Ltd. Perusahaan asal Tiongkok yang bergerak di industri energi dan pemasok global baterai lithium. Kunjungan kerja CNGR pada Jumat, 27 September 2024 kemarin, menjadi bukti ketertarikan perusahaan global untuk berinvestasi di Batam, khususnya dalam sektor hilirisasi timah.
Sebagai salah satu negara dengan cadangan timah terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk memaksimalkan nilai tambah ekonominya melalui hilirisasi. Produk turunan timah seperti komponen elektronik, baterai, dan bahan baku industri lainnya menawarkan nilai ekspor yang jauh lebih tinggi. Batam, dengan infrastruktur industri yang matang dan terintegrasi, sangat siap menjadi pusat utama untuk hilirisasi tersebut. Keunggulan Batam sebagai Free Trade Zone (FTZ) turut memberikan banyak insentif bagi perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis di Indonesia. Infrastruktur yang kuat, kemudahan dalam impor-ekspor, serta lokasinya yang strategis menjadikan Batam pilihan yang ideal bagi perusahaan multinasional seperti CNGR.
CNGR Advanced Material sendiri sebagai perusahaan energi dan pemasok global untuk baterai lithium, telah berkembang di berbagai negara seperti Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan. Setelah sukses melakukan ekspansi di kawasan-kawasan tersebut, CNGR kini memandang Batam sebagai langkah strategis berikutnya. Vice President CNGR Advanced Material, Zhu Jiangang, menyebutkan bahwa sejauh ini investasi mereka di Indonesia telah mencapai USD 7 miliar dan berhasil menyerap 8.000 tenaga kerja. Mereka berharap ekspansi ini terus berlanjut, seiring dengan potensi industri hilirisasi di Batam sebagai destinasi investasi berikutnya.
Dalam pertemuan tersebut, Zhu Jiangang juga menyatakan optimismenya terhadap potensi pasar Batam yang besar, serta dukungan adanya Kawasan Industri Tunas yang dipimpin oleh Chrispin Andereas memberikan harapan untuk pengembangan bisnis yang lebih baik. Menurut Zhu, lokasi Batam yang strategis, kemudahan akses impor-ekspor, serta dukungan infrastruktur yang memadai menjadi alasan utama ketertarikan CNGR untuk berinvestasi di kota ini. Hal ini sejalan dengan ambisi CNGR untuk terus berkembang di sektor energi dan industri hilirisasi, termasuk memperluas operasinya di berbagai negara seperti Finlandia, Maroko, dan Indonesia. Kesiapan Batam untuk menampung investasi skala besar ini menunjukkan bahwa kota ini siap menjadi pusat industri terdepan di Asia Tenggara.
17 Sep
Cara Batam dan Singapura Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Regional
Hubungan kerjasama yang dinamis antara Batam dan Singapura tengah mengubah lanskap bisnis regional. Dengan memanfaatkan status Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone) dan kedekatannya dengan Singapura, Batam telah berkembang menjadi pusat industri dan pariwisata terkemuka di Asia Tenggara. Ini membuktikan bagaimana konektivitas dan investasi strategis dapat mendorong kemakmuran ekonomi kedua negara. Simak artikel terbaru kami untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana Batam dan Singapura mendorong bisnis regional!
Batam: Pusat Strategis untuk Bisnis dan Pariwisata
Batam, yang terletak 20 kilometer dari Singapura, merupakan pusat industri dan pariwisata yang berkembang pesat di Asia Tenggara. Sebagai Kawasan Perdagangan Bebas, Batam menawarkan insentif pajak dan proses investasi yang dipermudah, yang sangat menarik bagi bisnis asing, terutama dari Singapura. Dengan infrastruktur modern, kawasan industri, dan keindahan alam yang memukau, Batam menjadi pilihan utama untuk manufaktur dan pariwisata.
Konektivitas dan Aksesibilitas Tanpa Batas
Kedekatan Batam dan Singapura memungkinkan akses yang mudah dengan perjalanan feri selama 45 menit. Layanan feri yang sering dan terjangkau tersedia, menghubungkan terminal HarbourFront dan Tanah Merah di Singapura dengan empat terminal di Batam (Sekupang, Batam Center, Harbour Bay, Nongsapura), dengan lebih dari 180 perjalanan setiap hari. Konektivitas yang lancar ini mendukung bisnis regional secara efektif.
Peluang yang Didorong oleh Pariwisata
Selain sektor industri, Batam menjadi destinasi utama bagi warga Singapura yang mencari liburan akhir pekan atau liburan panjang. Batam menawarkan berbagai daya tarik seperti lapangan golf, aktivitas luar ruangan, beragam kuliner, spa kesehatan, dan banyak pusat perbelanjaan. Wisatawan dari Singapura menyumbang 85% dari seluruh pengunjung asing setiap tahunnya. Masuknya wisatawan ini meningkatkan permintaan di sektor perhotelan, ritel, dan jasa, membuka peluang bisnis tambahan.
Peluang Investasi Asing dan Pertumbuhan Masa Depan
Kemitraan antara Batam dan Singapura telah berperan penting dalam pengembangan Batam. Sejak 2018, Singapura secara konsisten menjadi kontributor utama Penanaman Modal Asing (PMA), terutama di sektor manufaktur, elektronik, logistik, dan properti. Pada kuartal pertama 2024, Singapura menginvestasikan Rp 3,6 triliun dari total Rp 5,73 triliun PMA di Batam, bersama dengan kontribusi dari China dan Jepang. Batam terus menarik investor global, didorong oleh lingkungan investasi yang menguntungkan dan infrastruktur yang berkembang. Investasi yang berkelanjutan dari Singapura mencerminkan keyakinannya terhadap potensi pertumbuhan Batam dan pentingnya kawasan ini secara regional.
Kembangkan Bisnis Anda Bersama Tunas Industrial
Seiring dengan perkembangan Batam sebagai pusat bisnis utama, Tunas Industrial muncul sebagai salah satu kawasan industri terkemuka, menawarkan platform ideal untuk ekspansi bisnis Anda di Batam. Tunas Industrial menawarkan berbagai keuntungan strategis, termasuk akses ke fasilitas modern, konektivitas yang luar biasa, dan dukungan komprehensif bagi perusahaan-perusahaan yang ingin melebarkan bisnisnya di pasar menjanjikan ini. Hubungi kami untuk informasi kerjasama lebih lanjut.
15 Mei
Groundbreaking PT Solder Tin Andalan Indonesia di Kawasan Industri Tunas Prima
BATAM, (10/5/2024) – Sebagai salah satu komoditas tambang unggulan Indonesia, timah memiliki peran penting dalam perekonomian negara. Untuk mendukung upaya hilirisasi mineral timah dan memperkuat industri dalam negeri, PT Solder Tin Andalan Indonesia (PT STANIA), anak usaha dari PT Arsari Tambang, melakukan groundbreaking untuk pabrik baru mereka pada Jumat, 10 Mei 2024 di Kawasan Industri Tunas Prima. Acara simbolis groundbreaking dilakukan oleh jajaran Komisaris PT Arsari Tambang, CEO Tunas Group, Gubernur Kepulauan Riau, Kapolda Kepri, dan Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam.
Hashim S. Djojohadikusumo, Komisaris Utama PT Arsari Tambang, menyampaikan bahwa investasi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas, memperkuat infrastruktur industri dalam negeri, serta menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia khususnya di Kota Batam dengan pabrik yang menargetkan produksi awal sekitar 2000 ton solder per tahun, serta omset mencapai Rp 1,2 triliun.
PT STANIA Mendukung Hilirisasi Mineral Timah Dalam Negeri dengan Komitmen Industri Hijau
Dipilihnya Kota Batam sebagai lokasi pabrik didasarkan pada posisi strategisnya di jalur perdagangan internasional. Serta adanya dukungan insentif dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan BP Batam dalam mendorong Kota Batam sebagai destinasi investasi yang menjanjikan. Dengan nilai investasi mencapai Rp400 miliar, PT STANIA yakin dapat menambah kapasitas produksi dengan mudah, serta bersaing dengan kompetitor, sambil menargetkan untuk bersaing di pangsa pasar Malaysia dan India, dua negara produsen solder terbesar saat ini.
Sebagai anak usaha dari PT Arsari Tambang, PT STANIA akan memfokuskan produksinya pada solder berbahan dasar timah, yang digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik seperti mobil listrik, handphone, dan peralatan rumah tangga. Pabrik ini akan memproduksi solder dalam berbagai bentuk, mulai dari solder wire hingga solder paste, dengan menggunakan proses produksi, sistem, dan bahan baku yang rendah emisi karbon. Selain itu, PT STANIA akan menerapkan standar internasional ISO 9001, 14001, 50001, dan 45001 dalam pengendalian mutu, perlindungan lingkungan, manajemen energi, dan keselamatan kerja.
Kawasan Industrial Tunas Prima sebagai Lokasi Manufaktur Berbasis Industri Hijau untuk PT STANIA
Pemilihan Kawasan Industri Tunas Prima sebagai tempat beroperasinya pabrik PT STANIA sangatlah strategis. Kawasan Industri Tunas Prima tidak hanya menyediakan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan industri, tetapi juga layanan industri hijau. Layanan industri hijau ini mencakup penggunaan energi listrik bersih yang disuplai oleh PT PLN Batam, dilengkapi dengan Renewable Energy Certificates (REC) yang menjamin penggunaan sumber energi terbarukan. Serta pembangunan infrastruktur hijau dengan sertifikat Green Mark For District yang dikeluarkan oleh BCA International dari Singapore dan sertifikat Greenship Neighborhood yang dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI).
Dengan pemilihan Kawasan Industrial Tunas Prima sebagai lokasi operasionalnya, PT STANIA tidak hanya menunjukkan komitmen dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai bagian dari industri hijau yang berkelanjutan. Keseluruhan inisiatif ini akan membantu mendukung hilirisasi mineral timah, pertumbuhan ekonomi lokal, serta kontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
02 Okt
Tunas Group Sukses Adakan Groundbreaking Ceremony Tunas Prima Industrial Estate
Tunas Group Sukses Adakan Groundbreaking Ceremony Tunas Prima Industrial Estate: Kawasan Industri Hijau Pertama Di Batam
Selasa, 19 September 2023, Tunas Group telah melaksanakan acara Groundbreaking Tunas Prima Industrial Estate, projek kawasan industri keenam mereka. Acara yang menandakan secara simbolis dimulainya pembangunan Tunas Prima Industrial Estate diatas lahan seluas 100 Ha yang berlokasi di Kabil, Batam. Dalam acara Groundbreaking Ceremony ini, Tunas Group turut menandatangani MOU dengan dua perusahaan internasional berskala besar yang akan segera membangun pabrik dan beroperasi di Kawasan Industri Tunas Prima: Haitai Solar – perusahaan produksi panel surya dan Professional Testing Services Pte Ltd – perusahaan yang bergerak di bidang pengujian laboratorium metalurgi yang berbasis teknologi modern. Acara ini juga dihadiri oleh mitra strategis dari GreenA Consultants dan PT PLN Batam.
Tunas Prima Industrial Estate merupakan projek dan terobosan terbaru dari Tunas Group yang mengusung konsep ‘Sustainable Future’. Sebuah konsep pengembangan kawasan industri modern dengan tetap memperhatikan aspek-aspek lingkungan berkelanjutan. Dalam penerapan konsep tersebut, Tunas Prima Industrial Estate akan dikembangkan menjadi kawasan industri hijau pertama di Indonesia yang bersertifikasi Green Mark dan didukung oleh 100% pasokan listrik bersih dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT).
Dalam sambutannya, Chrispin Andereas selaku Pimpinan Tunas Group mengungkapkan motivasi dan harapannya pada projek Tunas Prima Industrial Estate. “Seperti yang kita tahu, Batam sangat diminati sebagai kota tujuan berinvestasi, terutama bagi perusahaan berorientasi ekspor berkat lokasi strategisnya dekat dengan Singapura dan Malaysia, serta statusnya sebagai Free Trade Zone (FTZ) di Indonesia. Kemudian, pasca pandemi Covid-19 yang berdampak signifikan terhadap Supply Chain global, mendorong banyak perusahaan produsen melakukan ekspansi dan mencari lokasi baru demi kelancaran supply chain mereka. Maka, sebagai developer properti berpengalaman lebih dari 20 tahun, Tunas Group menghadirkan Tunas Prima Industrial Estate untuk memenuhi kebutuhan itu di Batam.”
“Selain itu, dengan konsep ‘Sustainable Future’ yang kami tawarkan, Tunas Prima Industrial Estate adalah solusi bagi perusahaan-perusahaan yang berkomitmen pada prinsip-prinsip keberlanjutan dan membutuhkan space untuk menjalankan bisnis di kawasan industri modern yang ramah lingkungan. Adanya pengembangan kawasan industri ini diharapkan mampu menarik investasi asing hingga 20 triliun rupiah serta menyerap tenaga kerja hingga 15 ribu karyawan.” Disampaikan lebih lanjut oleh Chrispin Andereas yang menjelaskan keunggulan konsep hijau dari Tunas Prima Industrial Estate.
Mewujudkan Kawasan Industri Bebas Karbon
Salah satu aspek penting dari konsep ‘Sustainable Future’ adalah mewujudkan Tunas Prima Industrial Estate sebagai kawasan industri bebas emisi gas rumah kaca (GRK). Dengan mencapai netralitas karbon, Tunas Prima dapat secara signifikan mengurangi emisi CO2 dari kegiatan industri. Didukung oleh kemitraan strategis dengan PLN Bright, pasokan listrik yang disediakan untuk Tunas Prima Industrial Estate adalah 100% energi bersih melalui Physical PPA dari dedicated source berupa PLTS Terapung yang dibangun di DAM Tembesi. Serta Virtual PPA dari sumber energi baru terbarukan (EBT) domestik lainnya yang dimiliki oleh PLN Indonesia yang dibundel dengan Renewable Energy Certificates (RECs). Strategi ini membantu para tenant mengurangi emisi karbon Scope 2 mereka dan mencapai status Zero Net Carbon.
Pembangunan Infrastruktur Hijau Berstandar Green Mark
Pembangunan infrastruktur hijau adalah aspek berikutnya dalam penerapan prinsip keberlanjutan di Tunas Prima Industrial Estate. Didukung oleh para konsultan ahli keberlanjutan lingkungan untuk menjamin manajemen infrastruktur hijau sesuai dengan standar Green Mark. Sehingga Tunas Prima Industrial Estate dapat menjadi kawasan industri pertama di Indonesia yang sedang menuju untuk bersertifikasi Green Mark For District yang dikeluarkan oleh BCA International dari Singapore dan sertifikat Greenship Neighborhood yang dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI).
Infrastruktur hijau ini mencakup penggunaan teknologi IoT pada command center untuk kontrol lingkungan di seluruh kawasan; dukungan transportasi hijau dengan ketersediaan interconnected walkway yang nyaman bagi pejalan kaki atau bersepeda dan EV charging stations; penggunaan tanaman-tanaman yang tahan kekeringan agar lingkungan tetap asri tanpa penggunaan air berlebihan, efisiensi pemanfaatan sumber daya; desain lanskap ramah lingkungan; serta provisi untuk ekspansi di masa depan. Melalui penerapan infrastruktur hijau ini, kami dapat meningkatkan efisiensi operasional, menerapkan praktik pengelolaan terbaik dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, dan mengurangi dampak emisi karbon secara signifikan.
Manajemen Water Security
Tunas Prima Industrial Estate memastikan pasokan air bersih yang memadai dalam kawasan. Dengan menjaga ketersediaan dan keamanan air, pertumbuhan bisnis jangka panjang di Tunas Prima Industrial Estate dapat tercapai. Penerapan praktik pengelolaan limbah yang bertanggung jawab di Tunas Prima Industrial Estate melengkapi komitmen ‘Sustainable Future’ kami. Skema pengolahan air lewat prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle menjadi fokus utama. Dalam konteks ini, Tunas Prima Industrial Estate telah mengambil beberapa langkah penting.
Pertama, pemasangan sanitary dengan kualifikasi WELS 3 ticks yang membantu mengurangi penggunaan air di dalam kawasan. Selain itu, penyediaan Rainwater Harvesting Pond yang bisa menampung air limpasan hujan agar bisa digunakan sebagai sumber air alternatif. Pengelolaan air limbah dari tenant-tenant di Tunas Prima Industrial Estate dilakukan dengan pendekatan modern dan profesional melalui Wastewater Treatment Plant (WWTP). Sensor kualitas air limbah yang terpasang di saluran pembuangan dapat meminimalisir dampak air limbah sebelum dikembalikan ke lingkungan.
Secara keseluruhan, pengembangan Tunas Prima Industrial Estate berkonsep Sustainable Future dapat ikut menjadi kontribusi nyata terhadap upaya pemerintah mendorong pembangunan ekonomi dan investasi jangka panjang yang ramah lingkungan sesuai target Visi Indonesia 2045. Dimana beberapa pilar pentingnya ialah mencapai ketahanan air, ketahanan energi, komitmen terhadap lingkungan hidup dan pembangunan rendah karbon berkelanjutan.
Tentang Tunas Group
Didirikan pada tahun 2000, Tunas Group adalah perusahaan Indonesia berpusat di Kota Batam yang berfokus khusus pada pengembangan real estate, industrial estate, dan komersial. Tunas Batam Centre Industrial Estate menjadi proyek pertama yang diluncurkan untuk memenuhi permintaan konsumen yang tinggi akan lahan dan bangunan industri dari para investor lokal hingga internasional dari negara-negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.
Tunas Group terus mencari peluang untuk memperluas portofolionya di Kota Batam dan Jabodetabek. Hingga saat ini, Tunas Group memiliki portofolio yang sangat luas mencakup proyek properti industrial estate dengan luas total hampir mencapai 200 hektar di Batam dan Jabodetabek, real estate-komersial dengan luas total mencapai 100 hektar di Batam, pembangkit listrik private gas turbine 15 megawatt; serta jaringan supermarket dan shopping center terbesar di Batam.
02 Okt
Tunas Industrial Hadirkan Kawasan Industri Hijau Pertama di Batam
Tunas Industrial Hadirkan Kawasan Industri Hijau dengan 100% Clean Energy di Batam
Persaingan yang semakin ketat di setiap sektor bisnis disertai tantangan global pasca pandemi Covid-19, memberi dampak besar terhadap Supply Chain yang dihadapi oleh banyak perusahaan. Permasalahan ini harus diatasi agar kegiatan operasional bisnis tetap berjalan lancar. Sehingga dibutuhkan pertimbangan yang matang dalam mengambil langkah strategis sebelum melakukan ekspansi bisnis.
Tidak hanya itu, isu penting lainnya yang juga perlu diperhatikan adalah terkait fenomena global warming yang terjadi di seluruh dunia. Banyak negara termasuk Indonesia telah aktif menerapkan kebijakan-kebijakan yang bertujuan melawan dampak perubahan ekstrem iklim. Dimana emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan industri merupakan salah satu dari sekian faktor penyebabnya. Memastikan bahwa pertumbuhan bisnis dan kelestarian lingkungan dapat berjalan berdampingan mulai menjadi perhatian banyak pelaku bisnis.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut Tunas Group melakukan terobosan inovatif lewat proyek kawasan industri terbarunya, Tunas Prima Industrial Estate. Tunas Group merupakan developer properti ternama di Batam yang telah sukses mengembangkan kawasan-kawasan industri di Batam dan Jabodetabek dengan total luas lahan 250 hektar. Pembangunan Tunas Prima Industrial Estate resmi dimulai pada acara Groundbreaking Ceremony yang dilaksanakan pada Selasa, 19 September 2023. Bertempat di lokasi proyek yang terletak di Jalan Hasanuddin, Kabil, Batam, Kepulauan Riau.
Tunas Prima Industrial Estate dibangun di atas lahan seluas 100 Ha, menjadi terobosan baru sebagai kawasan industri pertama di Indonesia yang sedang menuju untuk bersertifikasi Green Mark For District yang dikeluarkan oleh Building and Construction Authority (BCA) dari Singapore dan sertifikat Greenship Neighborhood yang dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI). Proyek baru ini menyediakan ruang industri modern dengan pendekatan hijau berkonsep ‘Sustainable Future’. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan melalui kemitraan strategis bersama PLN Batam untuk supply 100% Clean Energy ke Tunas Prima Industrial Estate, yang berasal dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) dilengkapi dengan Renewable Energy Certificates (RECs). Serta membangun infrastruktur hijau terintegrasi, menjaga efisiensi penggunaan sumber daya, dan menerapkan manajemen keamanan air.
Dengan adanya pengembangan kawasan industri ini diharapkan mampu menarik investasi asing hingga 20 triliun rupiah serta menyerap tenaga kerja hingga 15 ribu karyawan, melalui kehadiran proyek Tunas Prima Industrial Estate, Tunas Group berupaya mendorong pertumbuhan bisnis ramah lingkungan yang berkelanjutan dan menarik lebih banyak investor internasional ke Batam sebagai pusat industri terkemuka di Asia Tenggara.
Tentang Tunas Group
Didirikan pada tahun 2000, Tunas Group adalah perusahaan Indonesia yang berpusat di Kota Batam yang berfokus pada pengembangan real estate, kawasan industri dan komersial. Tunas Batam Centre Industrial Estate merupakan proyek pertama yang diluncurkan untuk memenuhi permintaan konsumen yang tinggi akan lahan dan bangunan industri dari investor lokal dan internasional dari negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.
Tunas Group terus mencari peluang untuk memperluas portofolio di Kota Batam dan Jabodetabek. Hingga saat ini, portofolio Tunas Group yang luas mencakup proyek-proyek properti kawasan industri dengan total luas hampir 200 hektar di Batam dan Jabodetabek, real estat komersial seluas 100 hektar di Batam, hingga pusat perbelanjaan terbesar di Batam.