
08 Mar
Tunas Industrial Berbagi Kebahagiaan Lewat Takjil Ramadhan
Berbagi Takjil: Bentuk CSR yang Mempererat Tali Persaudaraan selama Ramadan
Batam, March 8, 2025 – Apa cara yang lebih baik untuk menyebarkan kegembiraan dan persatuan selama Ramadan selain dengan berbagi takjil, sebuah tindakan sederhana namun penuh makna? Pada tanggal 4 Maret 2025, dalam rangka merayakan bulan suci ini, Departemen HR Tunas melakukan upaya tulus untuk menunjukkan cinta dan kebaikan dengan membagikan takjil kepada para pengendara dan pejalan kaki yang melintas di depan gerbang Tunas Industrial Batam Center.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), yang bertujuan untuk memberi kembali kepada masyarakat selama bulan suci Ramadan. Kegiatan untuk membagikan takjil – hidangan ringan tradisional yang disajikan untuk berbuka puasa – bukan hanya simbol keikhlasan hati tetapi juga pengingat akan pentingnya kebaikan, kasih sayang, dan solidaritas.
Tradisi Memberi Kembali
Ramadan adalah waktu untuk refleksi, pengendalian diri, dan amal. Bagi banyak orang, bulan ini juga merupakan waktu untuk terkoneksi dengan sesama dan memberi, yang merupakan salah satu prinsip dasar Ramadan. Menyadari hal ini, Departemen HR Tunas memanfaatkan kesempatan untuk melakukan kegiatan CSR yang akan memberi manfaat bagi komunitas lokal. Dengan membagikan takjil kepada mereka yang membutuhkan, kami berharap dapat memperkuat rasa kebersamaan dan membangun ikatan solidaritas di antara berbagai latar belakang yang berbeda.

“Kami ingin memberikan kontribusi dengan cara yang berarti dan membawa kegembiraan bagi orang-orang di sekitar kami,” ujar Edi Effendi, Kepala Departemen HR. “Dalam semangat Ramadan, tindakan kecil seperti berbagi takjil bisa memberikan dampak besar. Ini adalah cara kami untuk menunjukkan apresiasi atas dukungan yang telah kami terima dari komunitas sepanjang tahun.”
Membangun Hubungan dengan Masyarakat
Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat. Setelah seharian berpuasa dan bekerja, takjil gratis memberikan kebahagiaan bagi banyak orang. Lebih dari sekadar berbagi makanan, inisiatif ini mempererat hubungan antara perusahaan dan komunitas sekitar.

Kesuksesan kegiatan ini memotivasi perusahaan untuk terus berkontribusi kepada masyarakat, tidak hanya di bulan Ramadan tetapi sepanjang tahun. Tunas Industrial berkomitmen untuk terus menjalankan program sosial yang membawa manfaat bagi lingkungan sekitar. Melalui aksi kecil seperti berbagi takjil, perusahaan berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk menebarkan kebaikan. Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan dengan sesama.

06 Mar
Memahami Ramadan: Makna dan Pengaruhnya terhadap Masyarakat Indonesia
Batam, March 6, 2025 – Ramadan, bulan suci bagi umat Islam, memiliki makna yang mendalam di Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Bulan yang sakral ini, meskipun utamanya merupakan waktu untuk refleksi keagamaan, juga memberikan dampak besar pada aspek sosial, budaya, dan ekonomi negara ini. Di Indonesia, Ramadan bukan hanya waktu berpuasa tetapi juga periode yang memperkuat ikatan keluarga, meningkatkan rasa kepedulian sosial, dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Artikel ini mengeksplorasi apa arti Ramadan bagi Indonesia, pentingnya, dan dampaknya bagi masyarakat Indonesia.
Ikatan Keluarga dan Komunitas
Aspek yang unik dan sangat dihargai dari Ramadan di Indonesia adalah kemampuannya yang luar biasa untuk mempererat hubungan dalam keluarga dan komunitas. Sifat komunal dari pengalaman berpuasa memungkinkan keluarga berkumpul dan berbagi pengalaman tersebut, menjadikan bulan ini semakin istimewa. Pada malam hari, keluarga atau teman berkumpul untuk berbuka puasa dengan hidangan yang disebut iftar atau yang lebih dikenal dengan sebutan bukber (berbuka bersama). Pengalaman bersama berpuasa ini memperdalam rasa kebersamaan dan ikatan. Banyak orang juga memanfaatkan waktu ini untuk mengunjungi anggota keluarga atau teman-teman, bertukar doa dan menikmati hidangan bersama.
Kehidupan komunitas pun berkembang pesat selama Ramadan. Shalat taraweeh di masjid sering kali menarik banyak jemaah, menciptakan rasa kebersamaan dan ibadah kolektif. Di banyak kota dan desa, kegiatan tradisional seperti takbiran (berzikir dengan Takbir untuk menandai dimulainya Idul Fitri) dan sahur (makan sahur sebelum subuh) dilakukan sebagai bagian dari ritual perayaan yang memperkuat arti solidaritas dalam beribadah dan kehidupan sehari-hari.
Ramadan dan Dampak Ekonomi
Meski Ramadan adalah perayaan keagamaan yang mendalam, bulan ini juga memiliki dampak besar terhadap ekonomi Indonesia. Ramadan membawa perubahan perilaku konsumen, terutama di sektor ritel dan makanan.
Beberapa minggu menjelang Ramadan, banyak bisnis yang mengalami lonjakan permintaan barang-barang seperti pakaian, makanan, dan hadiah, karena masyarakat Indonesia mempersiapkan diri untuk bulan puasa dan perayaan Idul Fitri (Hari Raya), festival yang menandai berakhirnya Ramadan. Pasar dipenuhi dengan promosi Ramadan, lapak-lapak makanan, dan pedagang kaki lima yang menjual camilan tradisional yang dinikmati selama bulan puasa, seperti kolak (makanan penutup manis dari pisang, santan, dan gula merah), kurma (kurma), dan berbagai camilan gurih.
Salah satu tradisi ikonik yang terkait dengan Ramadan di Indonesia adalah Mudik, tradisi tahunan yang melibatkan jutaan perantau yang pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga saat Idul Fitri. Migrasi massal ini, yang mencapai puncaknya dua minggu menjelang Idul Fitri, tidak hanya memperkuat ikatan kekeluargaan tetapi juga memainkan peran penting dalam merangsang sektor transportasi, ritel, dan perhotelan. Mudik menjadi salah satu migrasi manusia terbesar di dunia, menciptakan peluang ekonomi dan rasa persatuan nasional.
Tradisi Budaya Selama Ramadan
Makanan memegang peranan penting dalam Ramadan. Mulai dari hidangan sahur hingga iftar, masyarakat Indonesia memiliki beragam hidangan tradisional yang disajikan selama bulan ini. Pedagang kaki lima di sepanjang jalan raya menawarkan berbagai macam camilan takjil untuk berbuka, serta makanan khas daerah seperti kolak dan nasi uduk, yang mencerminkan kekayaan kuliner nusantara.
Ramadan di Indonesia juga menjadi waktu untuk merayakan keberagaman budaya negara ini. Komunitas non-Muslim sering menunjukkan rasa hormat terhadap praktik puasa umat Islam, dan tidak jarang berbagai suku dan agama ikut merayakan semangat musim ini dengan berpartisipasi dalam kegiatan amal atau bergabung dalam acara perayaan. Rasa saling menghormati ini memperkuat rasa solidaritas nasional dan menunjukkan komitmen negara terhadap toleransi beragama.
Akhir Ramadan: Idul Fitri dan THR
Idul Fitri (Hari Raya), perayaan yang menandai akhir Ramadan, adalah salah satu hari libur terpenting di Indonesia. Ini adalah hari libur nasional yang dirayakan oleh masyarakat dari berbagai lapisan. Saat yang penuh dengan rasa maaf, reuni keluarga, dan ungkapan syukur atas ketabahan dan kesabaran selama bulan puasa.
Salah satu komponen utama dalam perayaan Idul Fitri adalah Tunjangan Hari Raya (THR), yaitu bonus tahunan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada karyawan mereka. Menurut Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law), khususnya Pasal 81 angka 28 Perppu Cipta Kerja yang mengubah Pasal 88E UU Ketenagakerjaan, Tunjangan Hari Raya (THR) adalah salah satu hak karyawan yang dijamin oleh peraturan ketenagakerjaan di Indonesia. Tradisi ini tidak hanya memberikan bantuan keuangan tetapi juga memungkinkan masyarakat Indonesia merayakan Idul Fitri dengan lebih nyaman bersama keluarga dan teman-teman. Banyak pekerja yang sangat menantikan THR mereka, yang memainkan peran penting dalam membuat perayaan Idul Fitri lebih menyenangkan bagi mereka yang berpendapatan rendah.
Duration Layanan | Jumlah THR |
1 Bulan | Pro-rata, berdasarkan bulan yang sudah dilalui |
12 Bulan | 1 bulan gaji |
Ramadan di Indonesia lebih dari sekadar waktu berpuasa—ini adalah pengalaman budaya dan sosial yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Dari refleksi spiritual hingga ikatan keluarga, dari dampak ekonomi hingga tradisi budaya, Ramadan menjadi pengingat akan nilai-nilai yang menyatukan masyarakat Indonesia dalam beriman dan dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah waktu untuk pertumbuhan pribadi, rasa kasih sayang, dan kebersamaan, yang menjadikannya bagian penting dari identitas bangsa. Ramadan adalah bukan hanya bulan berpuasa tetapi juga perayaan hidup, iman, dan kebersamaan.

23 Okt
Keunggulan Tenaga Kerja di Batam dan Regulasi bagi Bisnis
Batam adalah salah satu pusat industri dan investasi terdepan di Indonesia dan Asia Tenggara. Bagi para pebisnis yang ingin berekspansi ke Batam, pemahaman mengenai pasar tenaga kerja Batam, struktur upah yang kompetitif, serta regulasi kerja menjadi sangat penting. Artikel ini akan membahasnya dengan rinci untuk Anda.
Demografi Tenaga Kerja yang Dinamis
Batam memiliki banyak sekali tenaga kerja muda dan terampil, dengan 70% partisipasi angkatan kerja, banyak di antaranya berusia di bawah 35 tahun. Industri seperti elektronik, perkapalan, dan otomotif mendapat manfaat dari tenaga kerja berpengalaman yang mampu mengikuti standar global. Selain tenaga kerja lokal, kehadiran profesional asing dari Singapura, China, dan Eropa turut memperkuat daya saing Batam, terutama di sektor teknologi dan manufaktur.
Industri Penggerak Ekonomi Batam
Manufaktur, terutama elektronik, menjadi sektor utama yang menyerap sebagian besar tenaga kerja di Batam. Sektor otomotif dan barang konsumsi juga berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja. Selain itu, ekonomi Batam semakin beragam dengan pertumbuhan sektor jasa, perdagangan, dan pariwisata bertaraf internasional, yang membuka peluang baru bagi investor dan bisnis.
Struktur Upah Kompetitif
Batam menawarkan biaya tenaga kerja yang kompetitif, dengan upah minimum tahun 2024 sebesar Rp 4.685.050 per bulan. Ini menciptakan keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan daya saing bisnis, lebih terjangkau dibandingkan kota besar seperti Jakarta atau Surabaya. Upah minimum di Batam berada di tingkat menengah nasional. Sebagai contoh, upah minimum DKI Jakarta lebih tinggi, yakni Rp 5.067.381 per bulan, sementara kota seperti Bekasi dan Karawang memimpin dengan upah minimum mencapai Rp 5.343.430. Tingkat upah yang kompetitif ini menjadikan Batam pilihan menarik bagi investor yang mencari efisiensi biaya operasional.

Regulasi Ketenagakerjaan dan Perlindungan Karyawan
Hukum ketenagakerjaan Indonesia dirancang untuk melindungi pekerja sekaligus memfasilitasi operasi bisnis yang efisien. Hukum ketenagakerjaan Indonesia memastikan kompensasi lembur yang adil dan efisien, dengan upah lembur dihitung berdasarkan gaji pokok dibagi 173 jam kerja standar per bulan. Di Batam, industri seperti elektronik dan logistik sering menggunakan sistem tiga shift untuk operasi 24/7, dengan beberapa perusahaan menawarkan dua shift 12 jam.

Selain itu, sistem BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan, menjaga stabilitas tenaga kerja. Sistem ini memastikan pekerja memiliki akses terhadap layanan kesehatan dan perlindungan dalam kasus kecelakaan kerja, sehingga berkontribusi pada stabilitas tenaga kerja.

Tren Rekrutmen dan Ketersediaan Talenta
Pasar tenaga kerja Batam beragam dengan berbagai saluran rekrutmen. Untuk posisi blue-collar, perusahaan menggunakan portal lokal, media sosial, dan HR outreach, sementara posisi white-collar, terutama manajerial, sering direkrut melalui LinkedIn dan headhunter.
Keunggulan tenaga kerja Batam yang menarik ialah kemampuan multibahasa, khususnya dalam bahasa Mandarin. Banyak penduduk lokal memiliki dasar bahasa Mandarin, yang menguntungkan bisnis yang berhubungan dengan pasar China. Kehadiran komunitas Tionghoa dan program bahasa Mandarin di sekolah semakin memperkuat keterampilan ini, menjadikan Batam kota multikultural yang siap terhubung dengan pasar kerja global.

17 Sep
Cara Batam dan Singapura Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Regional
Hubungan kerjasama yang dinamis antara Batam dan Singapura tengah mengubah lanskap bisnis regional. Dengan memanfaatkan status Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone) dan kedekatannya dengan Singapura, Batam telah berkembang menjadi pusat industri dan pariwisata terkemuka di Asia Tenggara. Ini membuktikan bagaimana konektivitas dan investasi strategis dapat mendorong kemakmuran ekonomi kedua negara. Simak artikel terbaru kami untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana Batam dan Singapura mendorong bisnis regional!
Batam: Pusat Strategis untuk Bisnis dan Pariwisata
Batam, yang terletak 20 kilometer dari Singapura, merupakan pusat industri dan pariwisata yang berkembang pesat di Asia Tenggara. Sebagai Kawasan Perdagangan Bebas, Batam menawarkan insentif pajak dan proses investasi yang dipermudah, yang sangat menarik bagi bisnis asing, terutama dari Singapura. Dengan infrastruktur modern, kawasan industri, dan keindahan alam yang memukau, Batam menjadi pilihan utama untuk manufaktur dan pariwisata.
Konektivitas dan Aksesibilitas Tanpa Batas
Kedekatan Batam dan Singapura memungkinkan akses yang mudah dengan perjalanan feri selama 45 menit. Layanan feri yang sering dan terjangkau tersedia, menghubungkan terminal HarbourFront dan Tanah Merah di Singapura dengan empat terminal di Batam (Sekupang, Batam Center, Harbour Bay, Nongsapura), dengan lebih dari 180 perjalanan setiap hari. Konektivitas yang lancar ini mendukung bisnis regional secara efektif.
Peluang yang Didorong oleh Pariwisata
Selain sektor industri, Batam menjadi destinasi utama bagi warga Singapura yang mencari liburan akhir pekan atau liburan panjang. Batam menawarkan berbagai daya tarik seperti lapangan golf, aktivitas luar ruangan, beragam kuliner, spa kesehatan, dan banyak pusat perbelanjaan. Wisatawan dari Singapura menyumbang 85% dari seluruh pengunjung asing setiap tahunnya. Masuknya wisatawan ini meningkatkan permintaan di sektor perhotelan, ritel, dan jasa, membuka peluang bisnis tambahan.
Peluang Investasi Asing dan Pertumbuhan Masa Depan
Kemitraan antara Batam dan Singapura telah berperan penting dalam pengembangan Batam. Sejak 2018, Singapura secara konsisten menjadi kontributor utama Penanaman Modal Asing (PMA), terutama di sektor manufaktur, elektronik, logistik, dan properti. Pada kuartal pertama 2024, Singapura menginvestasikan Rp 3,6 triliun dari total Rp 5,73 triliun PMA di Batam, bersama dengan kontribusi dari China dan Jepang. Batam terus menarik investor global, didorong oleh lingkungan investasi yang menguntungkan dan infrastruktur yang berkembang. Investasi yang berkelanjutan dari Singapura mencerminkan keyakinannya terhadap potensi pertumbuhan Batam dan pentingnya kawasan ini secara regional.
Kembangkan Bisnis Anda Bersama Tunas Industrial
Seiring dengan perkembangan Batam sebagai pusat bisnis utama, Tunas Industrial muncul sebagai salah satu kawasan industri terkemuka, menawarkan platform ideal untuk ekspansi bisnis Anda di Batam. Tunas Industrial menawarkan berbagai keuntungan strategis, termasuk akses ke fasilitas modern, konektivitas yang luar biasa, dan dukungan komprehensif bagi perusahaan-perusahaan yang ingin melebarkan bisnisnya di pasar menjanjikan ini. Hubungi kami untuk informasi kerjasama lebih lanjut.

02 Okt
Tunas Industrial Hadirkan Kawasan Industri Hijau Pertama di Batam
Tunas Industrial Hadirkan Kawasan Industri Hijau dengan 100% Clean Energy di Batam
Persaingan yang semakin ketat di setiap sektor bisnis disertai tantangan global pasca pandemi Covid-19, memberi dampak besar terhadap Supply Chain yang dihadapi oleh banyak perusahaan. Permasalahan ini harus diatasi agar kegiatan operasional bisnis tetap berjalan lancar. Sehingga dibutuhkan pertimbangan yang matang dalam mengambil langkah strategis sebelum melakukan ekspansi bisnis.
Tidak hanya itu, isu penting lainnya yang juga perlu diperhatikan adalah terkait fenomena global warming yang terjadi di seluruh dunia. Banyak negara termasuk Indonesia telah aktif menerapkan kebijakan-kebijakan yang bertujuan melawan dampak perubahan ekstrem iklim. Dimana emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan industri merupakan salah satu dari sekian faktor penyebabnya. Memastikan bahwa pertumbuhan bisnis dan kelestarian lingkungan dapat berjalan berdampingan mulai menjadi perhatian banyak pelaku bisnis.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut Tunas Group melakukan terobosan inovatif lewat proyek kawasan industri terbarunya, Tunas Prima Industrial Estate. Tunas Group merupakan developer properti ternama di Batam yang telah sukses mengembangkan kawasan-kawasan industri di Batam dan Jabodetabek dengan total luas lahan 250 hektar. Pembangunan Tunas Prima Industrial Estate resmi dimulai pada acara Groundbreaking Ceremony yang dilaksanakan pada Selasa, 19 September 2023. Bertempat di lokasi proyek yang terletak di Jalan Hasanuddin, Kabil, Batam, Kepulauan Riau.
Tunas Prima Industrial Estate dibangun di atas lahan seluas 100 Ha, menjadi terobosan baru sebagai kawasan industri pertama di Indonesia yang sedang menuju untuk bersertifikasi Green Mark For District yang dikeluarkan oleh Building and Construction Authority (BCA) dari Singapore dan sertifikat Greenship Neighborhood yang dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI). Proyek baru ini menyediakan ruang industri modern dengan pendekatan hijau berkonsep ‘Sustainable Future’. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan melalui kemitraan strategis bersama PLN Batam untuk supply 100% Clean Energy ke Tunas Prima Industrial Estate, yang berasal dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) dilengkapi dengan Renewable Energy Certificates (RECs). Serta membangun infrastruktur hijau terintegrasi, menjaga efisiensi penggunaan sumber daya, dan menerapkan manajemen keamanan air.
Dengan adanya pengembangan kawasan industri ini diharapkan mampu menarik investasi asing hingga 20 triliun rupiah serta menyerap tenaga kerja hingga 15 ribu karyawan, melalui kehadiran proyek Tunas Prima Industrial Estate, Tunas Group berupaya mendorong pertumbuhan bisnis ramah lingkungan yang berkelanjutan dan menarik lebih banyak investor internasional ke Batam sebagai pusat industri terkemuka di Asia Tenggara.
Tentang Tunas Group
Didirikan pada tahun 2000, Tunas Group adalah perusahaan Indonesia yang berpusat di Kota Batam yang berfokus pada pengembangan real estate, kawasan industri dan komersial. Tunas Batam Centre Industrial Estate merupakan proyek pertama yang diluncurkan untuk memenuhi permintaan konsumen yang tinggi akan lahan dan bangunan industri dari investor lokal dan internasional dari negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.
Tunas Group terus mencari peluang untuk memperluas portofolio di Kota Batam dan Jabodetabek. Hingga saat ini, portofolio Tunas Group yang luas mencakup proyek-proyek properti kawasan industri dengan total luas hampir 200 hektar di Batam dan Jabodetabek, real estat komersial seluas 100 hektar di Batam, hingga pusat perbelanjaan terbesar di Batam.